Friday 13 January 2017

Kapan Nikah



Semenjak kejadian itu, saya menjalani hidup sendirian. Sepertinya saya mengalami trauma yang cukup lama. Tapi saya menikmati itu semua, saya bisa kemanapun yang saya mau, dekat dengan siapapun itu, mungkin kata terserah adalah kata yang pas untuk saya gunakan.
Diusia saya yang hampir seperempat abad ini, saya masih merasakan nikmatnya kesendirian, mungkin bagi kebanyakan orang kesendirian adalah sebuah mimpi buruk, hmmm bagi saya tidak terlalu buruk, mungkin kurang baik aja kalau dibiarkan dalam durasi yang cukup lama. Berlama-lama sendiri, pertanyaan demi pertanyaan datang silih berganti, “Kapan nikah?” “Betah sendiri terus?”  Tapi saya menyikapinya dengan gaya masa bodoh. Saya tidak terlalu ambil pusing dengan kalimat-kalimat seperti itu karena pernikahan adalah salah satu tujuan hidup saya dan perjalanan saya juga sudah mengarah kesana. Tentang kapan dan siapa atau ingin seperti apa, ya itu adalah urusan saya sendiri. Karena menikah sekarang ataupun nanti itu sama sekali bukan urusan mereka.
Kesibukan membuat saya lupa akan semua kenangan masa lalu, baik itu yang manis ataupun yang buruk sekalipun. Bahkan untuk mencari penggantipun saya tidak  ada waktu.  Sekarang yang saya lakukan itu adalah meningkatkan kualitas diri, dan membiarkan hati ini menunggu seseorang yang tepat untuk dijadikan rekan menghadapi masa depan, serta memperbaiki diri menjadi wanita yang pantas untuk dicintai oleh laki-laki yang baik, hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam Surat An-nur ayat 26
Banyak laki-laki yang mencoba untuk mendekati saya, ini bukan kesombongan yang saya utarakan, tapi memang begitu adanya. Saya adalah orang yang tidak mudah untuk jatuh cinta, jadi membuka hati tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada yang sampai bertahun-tahun mencoba untuk mendekati saya. Kalau hati saya sudah berkata tidak, maka semua itu tidak akan terjadi. Bukannya saya terlalu selektif dalam memilih pasangan, bukankah hidup pada hakekatnya bercerita tentang memilih? Mana diantara mereka yang datang dengan serius atau hanya ingin bercanda.
Dalam rentang waktu yang cukup panjang, sekarang saya mencoba untuk membuka hati, meluangkan sedikit waktu untuk bercengkrama dengan laki-laki yang berniat untuk serius dengan saya.