Aku
percaya Tuhan, percaya dengan semua yang akan maupun yang telah dilakukan-Nya, termasuk
persoalan jodoh, rezeki dan kematian. Saat ini aku mau cerita tentang jodoh.
Perjalanan percintaanku selama ini belumlah berakhir baik. Diusiaku yang
beranjak remaja, aku sangatlah pendiam dan selalu sulit untuk bersosialisai
dengan teman-teman sebayaku. Fisikku yang tidak begitu sempurna seperti halnya
teman-temanku yang lain, membuatku minder dan berusaha untuk mengasingkan diri.
Factor
lain yang membuatku selalu menyendiri, adalah factor ekonomi orangtuaku. Aku
adalah seorang anak Driver AKDP. Hidup yang pas-pasan tidak mampu
untuk aku bergaya seperti teman-temanku yang berasal dari keluarga yang mampu.
Penampilanku kesekolahpun biasa-biasa saja. Hal itu membuat aku kelihatan biasa
saja dihadapan teman-temanku, apalagi dihadapan seseorang yang sudah lama aku
taksir. Factor semacam itu membuat aku mengurungkan niat untuk mendekatinya.
Aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan saja. Karena aku menyadari, aku tidak
pantas menjadi kekasih hatinya.
Di
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas akupun mencoba untuk melupakan sosok yang aku
kagumi dulu, disini aku ingin mencari seseorang yang mau menerima aku apa
adanya. Ternyata perjalanan percintaanku dimasa itu juga tidak berujung baik.
Aku hanya menemukan orang yang hanya mempermainkan perasaanku saja. Selama tiga
tahun aku bergelut dengan perasaan aneh ini. Perasaan yang seharusnya aku ganti
dengan perasaanku kepada orang lain yang lebih serius untuk mencintai aku.
Masa
perkuliahanpun datang, selain harapan ilmu yang lebih tinggi aku dapatkan, aku
juga berharap bisa mendapatkan sang pujaan hati dimasa itu. Semua tidak semulus
layaknya kisah-kisah cinta yang ada disinetron-sinetron. Semuanya hambar. Aku
melihat orang-orang yang begitu mudah mendapatkan cinta sejati, sedangkan
aku???? Entahlah.
Sekarang
aku menanti sebuah harapan, harapan akan adanya cinta sejati. Aku berharap
Allah segera menunjukkan kisah cinta yang lama di tunda-Nya dan akan menjadi
sebuah Anugerah terindah dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment