Sunday 7 October 2012

TAKTIK PEMASARAN





TAKTIK PEMASARAN
Taktik Pemasaran bukanlah rahasia bagi para pelaku marketing. Tapi mereka sering diabaikan dan disalahpahami oleh banyak pemasar. Memahami prinsip-prinsip dasar di balik taktik pemasaran membuatnya lebih mudah untuk secara efektif menyebarkan mereka untuk bisnis Anda.
 Ketika taktik pemasaran menjadi kompleks dan berat, pekerjaan yang mereka tidak lagi mampu lakukan akan terasa berat. Taktik harus sederhana, mudah diterapkan, dan mudah bagi pelanggan untuk memahami dan mengikuti. Ada taktik pemasaran dasar dan ada taktik lebih canggih bagi mereka yang membawa bisnis mereka serius.
Sebagai contoh, kita ambil saja bisnis online, dengan produk atau memberikan konten gratis akan menimbulkan pertanyaan di benak pelanggan. Jika informasi Anda sangat berharga, mengapa anda mau memberikannya? Apa untungnya untuk Anda dan bagaimana cara mendapatkan apa-apa dari itu? Dapatkah aku mempercayaimu?
Ini adalah konsep pemasaran yang sangat menarik. Jika orang ingin tahu mengapa Anda memberikan sesuatu yang jauh, apa yang akan Anda harapkan[1]

A.    Differentiated Marketing
Siapa pun pemilik bisnis, baik kecil maupun besar akan mendambakan bisnisnya bisa berkembang dengan pesat.
Adapun cara yang paling efektif untuk menumbuh-kembangkan bisnis adalah sebagai berikut:
Ø  Mendapatkan lebih banyak pelanggan.
Ø   Mempengaruhi tiap pelanggan untuk membeli lebih banyak.
Ø   Mempengaruhi tiap pelanggan untuk membeli produk-produk yang lebih mahal atau meningkatkan
penjualan pada tiap pelanggan.
Ø  Mempengaruhi tiap pelanggan untuk membeli produk-produk yang lebih menguntungkan.[2]

Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum, dapat dibedakan secara 3 jenis strategi pemasaran yang dapat ditempuh:
1.      Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan  pasar (undifferentiated marketing).
Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Sebaliknya, kelemahan adalah apabila banyak perusahaan lain juga menjalankan strategi pemasaran yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk mengasai pasar tersebut.
2.      Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (differentiated marketing)
Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayaninkebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis product tertentu pula.
3.      Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (concentrated marketing)
Dengan strategi ini, perusahaan  mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya perusahaan.

B.     Marketing Mix
STRATEGI BAURAN PEMASARAN
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah variabel-variabel yang dapat dikendalikann oleh perusahaan, yang terdiri dari: produk, harga, distribusi, dan promosi. Terhadap variabel-variabel yang tidak dapat dikendalikan, manajemen pemasaran tidak dapat bertindak banyak.[3]
1.      Stategi product
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih dan mendesain suatu product yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayaninya, agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik.
Product adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengertian product menurut ahli adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.[4]  
Product dapat berupa barang (benda berwujud) seperti buku, meja, kursi, dan lain sebagainya. Factor yang dapat mempengaruhi kesempatan atau peluang bagi product baru adalah:
a.       Perubahan ekonomi
b.      Perubahan social dan budaya
c.       Perubahan tegnologi
d.      Perubahan politik, dll

Strategi product yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan suatu product adalah sebagai berikut:
1.      Penentuan logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu product, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut:
a.       Logo dan moto harus memiliki arti
b.      Logo dan moto harus menarik perhatian
c.       Logo dan moto harus mudah diingat.
2.      Menciptakan merek
3.      Menciptakan kemasan
4.      Keputusan label

2.      Strategi Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Harga adalah sejumlah uang yang diserakan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga:
a.       Menentukan tujuan penetapan harga
b.      Memperkirakan permintaan, biaya dan laba
c.       Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar
d.      Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga

Tujuan penentuan harga secara umum adalah:
1.      Untuk bertahan hidup
Hal ini bertujuan untuk menjual barang dipasaran dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat (murah) tetapi masih mendapatkan keuntungan dengan kualitas barang yang masih baik.
2.      Untuk memaksimalkan laba.
Tujuan harga ini ditunjukan untuk meningkatkan laba dari hasil penjualan dengan harga yang muran dan bersaing.
3.      Untuk memperbesar market share
Tujuan penjualana dengan harga yang murah dengan mengaharpakan banyak pelanggan dengan harga yang murah.
4.      Mutu product
Tujuannya adalah agar product yang ditawarkan tersebut memiliki kualitas yang tinggi dan dapat bersaing dipasaran.
5.      Karena pesaing
Dengan tujuan agar harga yang diwarkan tidak melebihi harga pesaing.

                        Strategi dalam penentuan harga:
1)      Skiming pricing harga awal product yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa product atau jasa memiliki kualitas yang tinggi.
2)      Penetration pricing yaitu dengan menetapkan harga yang serendah mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.
3)      Status quo pasar  adalah harga yang ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.

3.      Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konusumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah:
1)      Dekat dengan kawasan industry
2)      Dekat dengan lokasi perkantoran
3)      Dekat dengan lokasi pemerintah
4)      Dekat dengan pusat pemerintah
5)      Dekat dengan lokasi perumahan dan masyarakat
6)      Memerpimbangkan jumlah pesaing
7)      Sarana dan prasarana

Factor-faktor yang mempengaruhi strategi distribusi:
1)      Pertimbangan pembeli atau factor pasar
2)      Karakteristik product
3)      Factor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan

4.      Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang memiliki product atau jasa untuk memperkenalkan miliknya tersebut kehalayak ramai dan juga tujuan dari promosi tersebut adalah menginformasikan productnya tersebut kemasyarakat atau pengguna.
Macam-macam cara promosi yang dapat digunakan adalah:
1.      Advertising (perikanan)
2.      Sales promotion (promosi penjualan)
3.      Publicity (publisitas)
4.      Personal selling (penjualan perseorang)

C.     SELLING
Konsep penjualan (selling concept)
Konsep penjualan ini berorientasi pada promosi, artinya produsen membuat produk secara besar-besaran kemudian berusaha mempromosikan produknya agar laku di pasar.
Produsen ini beranggapan bahwakonsumen harus didorong/diberi informasi/dibujuk agar mereka mau membeli produk.
Jika konsumen tidak mengetahui adanya produk, tidak mengetahui apa kegunaannya, maka konsumen tidak akan membeli. Memang kegiatan promosi ini sangat berpengaruh terhadap konsumen, misalnya produk yang diiklankan ditelevisi malam ini, besok sudah mulai di tayangkan/dicari/dibeli oleh konsumen.[5]
Personal selling merupakan penyajian secara lisan oleh perusahaan kepada satu atau beberapa pembeli dengan tujuan agar barang atau jasa yang ditawarkan dapat terjual. Jadi dalam personal selling terdapat kontak pribadi secara langsung antara penjual dan pembeli, sehingga dapat menciptakan komunikasi dua jalur antara pembeli dan penjual.
Personal selling dapat diartikan sebagai hubungan antara dua orang atau lebih secara bertatap mungka untuk menimbulkan hubungan timbal balik dalam rangka membuat, mengubah, menggunakan, dan membina hubungan komunikasi antara produsen dan konsumen. Dengan personal selling terdapat suatu pengarah secara langsung yang timbul dalam pertemuan tatap muka antara penjual dan pembeli, dimana terdapat pengkomunikasian fakta yang diperlukan untuk mempengaruhi keputusan pembeli, atau menggunakan factor psikologis.
Personal selling dibutuhkan karena:
1.      Menciptakan kepercayaan (creating confidence)
Personal selling yang dapat menimbulkan cara penjualan yang efektif  dapat menimbulkan tingkat kepercayaan  yang tingggi pada para langganan terhadap product.
2.      Peragaan (demonstration)
Personal selling sangat diperlukan untuk jenis product yang belum dikenal oleh para langganan, sehingga memerlukan peragaan untuk lebih mudah konsumen mengenalnya.
3.      Pembelian yang bersifat sekali-sekali (infrequent purchase)
4.      Product yang mempunyai nilai perunit yang tinggi (high unit value)
Personal selling biasanya digunakan dalam memasarkan product yang bernilai tinggi,
5.      Product yang didisain sesuai dengan kebutuhan (goods tailored to needs)
Personal selling dibutuhkan untuk jenis-jenis product yang pembuatannya harus disesuaikan dengan permintaan konsumen, seperti pakain dan sepatu.
6.      Penjualan dengan tukar tambah (trade-ins)
Tenaga personal selling dibutuhkan oleh perusahaan yang menjalankan kegiatan penjualan dengan tukar tambah.

Ciri-ciri personal selling:
1.      Hubungan langsung secara personal confrontation.
Dalam personal selling terjadi hubungan langsung antara penjual dan pembeli, yang menyebabkan kedua pihak dapat saling mengamati sifat, kebuthan, dan sekaligus dapat mengadakan penyesuaian secara langsung.
2.      Hubungan akrab,bsecara cultuvaton.
Personal selling dapat membentuk hubungan yang lebih akrab dengan pembeli.
3.      Adanya tanggapan (response)
Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengar pembicaraan penjual dan memberikan reaksi, walaupun reaksi tersebut hanya merupakan suatu pernyataan terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA

Muhammadansori. 2009. Strategi  dan taktik pemasaran untuk bisnis kecil.  (diakses pada http://muhammadansori.com/2009/06/01/strategi-dan-taktik-pemasaran-untuk-bisnis-kecil/, tanggal 24 september 2012)
Healthy-familys. 2010. Strategi dan taktik pemasaran. (diakses pada http://healthy-familys.blogspot.com/2010/01/strategi-dan-taktik-pemasaran-untuk.html, tanggal 24 september 2012)
Amfreefinance. 2010. Taktik pemasaran yang terbukti sukses. (diakses pada http://amfreefinance.blogspot.com/2010/04/taktik-pemasaran-yang-terbukti-sukses.html
Buchari alma. 2010. pengantar bisnis. Bandung: Alfabeta
Sofjan assauri. 2007. manajemen pemasaran : dasar konsep & strategi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Panji anoraga. 2007. Pengantar bisnis : pengelolaan bisnis dalam era globalisasi. Jakarta: Rieneka Cipta




 





[2] Muhammadansori, senin 24/09/12, diakses pada http://muhammadansori.com/2009/06/01/strategi-dan-taktik-pemasaran-untuk-bisnis-kecil/
[3] Panji anoraga, 2007: hal-191
[4] Kotler
[5] Buchari alma, 2010: hal-290

No comments:

Post a Comment